Minggu, 30 September 2012

MAKAM SUNAN GUNUNG JATI


MAKAM SUNAN GUNUNG JATI


Makam Sunan Gunung Jati dikunjungi beberapa saat setelah menempuh perjalanan yang yang sangat jauh.Lokasi gerbang Makam SunanGunung Jati iniberjarak sekitar 100 meter dari tepi Jl. Raya Sunan Gunung Jati, arah ke utara dari Kota Cirebon.


Tengara yang berada di sekitar halaman parkir Makam Sunan Gunung Jati. Kabel listrik dan telepon yang mengganggu pemandangan itu sudah waktunya dipendam di kedalaman tanah. Di area ini pengunjung akan didekati oleh pemandu wisata berpakaian adat setempat, yang akan langsung menemani berjalan ke arah gerbang Makam Sunan Gunung Jati, kecuali jika pengunjung menolaknya. Tidak ada tarif tertentu bagi pemandu wisata ini.Salah satu gapura di dalam kompleks Makam Sunan Gunung Jati yang kerapihan dan kebersihannya tampak kurang mendapatkan perhatian yang memadai. Ketika pada hari lain saya berkunjung lagi ke Makam Sunan Gunung Jati ini, di setiap pintu gapura ada petugas yang menyodorkan kotak sumbangan kepada setiap pengunjung, dengan cara yang kadang agak kurang bersahabat. Hal seperti ini tampaknya sudah berlangsung lama, namun belum juga ditertibkan oleh pihak terkait.Balemangu Majapahit dengan beberapa undakan di dalamnya yang merupakan hadiah sewaktu Sunan Gunung Djati mengawini Nyi Mas Tepasari,putri Ki Ageng Tepasan, seorang pembesar Majapahit. Selain itu juga terdapat Balemangu Padjadjaran yang merupakan hadiah dari Prabu Siliwangi sewaktu penobatan Syarif Hidayatullah, nama Sunan Gunung Jati, sebagai Sultan Kasultanan Pakungwati (sebelum mennjadi Keraton Kasepuhan).



 


Sabtu, 29 September 2012

DINASTI AYYUBIYAH


DINASTI AYYUBIYAH


sejarah Munculnya Dinasti Ayyubiyyah

 Pendiri dinasti ini adalah Shalahudin Al-Ayyubi, lahir di takriet 532 H/1137 M meninggal 589 H/ 1193 M dimasyurkan oleh bangsa Eropa dengan nama saladin pahlawan perang salib dari keluarga ayyubiyah suku kurdi.

Dinasti Ayyubiyah di Mesir berkuasa tahun 1169 sampai akhir abad ke-15 M. menggantikan dinasti Fatimiyah. Pendiri dinasti ini adalah Salahuddin. Ia menghapuskan sisa-sia Fatimiyah di Mesir yang bercorak Syi’i dan mengembalikannya ke faham sunni-ahlu sunnah wal jama’ah-. Reputasi Salahudin bersinar setelah sukses melawan tentara Salib dengan mempersatukan pasukan Turki, Kurdi dan Arab. Kota Yerussalem pada tahun 1187 kembali ke pangkuan Islam dari tangan tentara Salib yang telah menguasainya selama 80 tahun.

Gangguan politik terus-menerus dari wilayah sekitarnya menjadikan wibawa Fathimiyah merosot. Pada 564 Hijriah atau 1167 Masehi, Salahuddin Al-Ayyubi mengambil alih kekuasaan Fathimiyah. Tokoh Kurdi yang juga pahlawan Perang Salib tersebut membangun Dinasti Ayyubiyah, yang berdiri disamping Abbasiyah di Baghdad yang semakin lemah. 

2.      Perkembangan Dinasti Ayyubiyyah

Beralihnya tapuk kekuasaan dari dinasti fathimiyyah ke tangan dinasti Ayyubiyyah mengakhiri berkembang luasnya paham syi’ah di mesir. Shalahuddin membawa pembaharuan bagi mesir dan merupakan angin segar bagi para penganut ahli sunnah wal jama’ah.

Perkembangan Dinasti Ayyubiyyah tidak terlepas dari peran besar Shalahudin sendiri. Shalahudin mempunyai dua tugas utama sebagai khalifah Ayyubiyyah. Pertama, sebagai seorang negarawan yang berhasil mendirikan dinasti Ayyubiyah. Kedua, sebagai panglima perang salib yang telah berhasil mengalahkan tentara salib.

Untuk tugas pertama, beliau telah banyak mengadakan pembangunan, membangun administrasi negara, ekonomi, perdagangan, memajukan ilmu pengetahuan, membangun madrasah dan sekolah, mengembangkan dalam bidang kegamaan mazhab ahli sunnah. Dan pada masanyalah banyak bermunculan cendikiawan dalam ilmu pengetahuan dalam berbagai bidang misalnya seperti Maimoonides yang terkenal sebagai ahli ilmu astronomi, ilmu ke-Tuhanan, tabib, dan terutama sebagai ahli filsafat. Selain itu juga terdapat Ibn al Baytar (1246 M) sebagai dokter hewan dan medikal dan beberapa karyanya yang sampai saat ini masih terkenal di wilayah Eropa tentang buku ramuan obat Islam “ Management Of The Drug Store”. Dan masih banyak lagi cendikiawan dalam ilmu pengetahuan pada masanya.

Pada masa dinasti Ayyubiyah di Mesir perkembangan wakaf sangat menggembirakan. Pada masa ini, wakaf tidak hanya terbatas pada benda tidak bergerak, tapi juga benda bergerak semisal wakaf tunai. Tahun 1178 M/572 H, dalam rangka menyejahterakan ulama dan kepentingan misi madhab Sunni, Salahuddin Al-Ayyubi menetapkan kebijakan bahwa orang Kristen yang datang dari Iskandar untuk berdagang wajib membayar bea cukai. Tidak ada penjelasan, orang Kristen yang datang dari Iskandar itu membayar bea cukai dalam bentuk barang atau uang? Namun lazimnya bea cukai dibayar dengan menggunakan uang. Uang hasil pembayaran bea cukai itu dikumpulkan dan diwakafkan kepada para fuqaha’ (juris Islam) dan para keturunannya.[2]

Dan untuk tugas kedua beliau telah membangun persatuan bangsa Arab di bawah naungan Abbasiyah di Baghdad untuk menghadapi agresi tentara salib, membangun benteng pertahanan militer yang terkenal dengan benteng Solahudin.

3.      Akhir Masa Dinasti Ayyubiyyah

Dinasti Ayubiyyah mula merosot ketika mereka mulai bergantung kepada hamba yang dibawa dari Turki dan Mongol sebagai tentera. Hamba-hamba ini mula bertambah kuat dan dikenali sebagai Mamluk. Kekuasaan Ayubiyyah merosot terus selepas kehilangan Mesir kepada Mamluk pada tahun 1250. Ayubiyyah terus memerintah Damsyik dan Aleppo sehingga tahun 1260 hingga mereka diusir keluar oleh orang Mongol. Kemarahan Mongol yang dapat disekat di Ain Jalut oleh tentera Mamluk sehingga menjadikan Mamluk semakin kuat. Tahun berikutnya hampir seluruh Syria jatuh ke tangan Mamluk. Kerajaan Ayubiyyah sempat masih terus memerintah sebagian kecil kawasan Syria seperti Hamah untuk 70 tahun berikutnya sehingga mereka diduduki oleh Mamluk.

Sultan-sultan Mesir Ayubiyyah yang terkenal adalah:

1.      Salahuddin Al-Ayubbi 1171-1193

2.      Al-Aziz 1193-1198

3.      Al-Mansur 1198-1200

4.      Al-Adil I 1200-1218

5.      Al-Kamil 1218-1238

6.      Al-Adil II 1238-1240

7.      As-Salih Ayyub 1240-1249

8.      Turanshah 1249-1250

Sajarot ad-dur (merupakan salah satu dari keturunan sultan Solahudin yang manjadi titik akhir pemerintahan dinasti Ayyubiyyah yang kemudian berganti dibawah kekuasaan dinasti Mamalik)


KH. Muammar z.a muda

Muammar Z.A.

H. Muammar Zainal Asyikin (lahir di Pemalang, 1955) adalah seorang hafiz (penghafal Al-Qur'an) dan qari (pelantun Al-Qur'an) asal Indonesia yang dikenal luas secara internasional. Ia pernah menjuarai MTQ tingkat nasional maupun tingkat internasional pada dasawarsa 1980-an. Rekaman pembacaan (tilawah) Qur'an secara duet yang dilakukannya bersama dengan H. Chumaidi hingga sekarang amat populer dan dianggap sebagai terobosan dalam cara presentasi tilawah.

Ia adalah anak ketujuh dari sepuluh bersaudara (hanya sembilan yang mencapai dewasa) anak pasangan H. Zainal Asyikin dan Hj. Mu’minatul Afifah, yang juga tokoh agama di desanya. Adiknya, Imron Rosyadi Z.A., juga mengikuti jejaknya menjadi qari nasional setelah menjuara MTQ; sementara adik bungsunya, Istianah, menjadi salah satu anggota DPRD DI Yogyakarta.

Muammar ZA menikah dengan seorang asal Aceh dan dikaruniai seorang putri dan empat putra. Semenjak 2002 ia mendirikan Pesantren Ummul Qura di Cipondoh, Tangerang, salah satunya adalah untuk mewujudkan cita-citanya mencetak qari dan qariah berkualitas internasional.

Dedikasinya yang tinggi sebagai membuatnya pernah menembus tebalnya hutan Kalimantan, lembah di Jawa Barat, hingga ke istana Sultan Brunei dan bahkan diizinkan masuk ke dalam bangunan Ka'bah.

KH Muammar za tilawatil qur'an

                                Lantunan al-qur'an dari KH Muammar z.a dimasa tuanya

Azan di gontor 1 putra

klik untuk ke web aslinya :  

indahnya lantunan azan yang dilantunkan santri di gontor 1,ponorogo, jawa timur.



obrolan yang aneh.. !

Suatu malam, seekor ibu tikus dan seekor anak tikus tengah menikmati suasana malam di pinggir got. Mereka menikmati pamandangan langit yang diterangi bulan.
Anak tikus melihat seekor kelelawar lewat diatasnya, kemudian bertanya pada ibu tikus, "Mama, Apa itu diatas????"
Sang Ibu Tikus pun menjawab,"Oooo...Itu kelelawar namanya nak"
Si anak tikus pun bertanya lagi, "Kok Wajahnya mirip kita si mama????"
Sang Ibu menjawab "Sebenarnya kelelawar itu masih sebangsa kita... Namun dia ambil jurusan penerbangan...!
ada seorang pengusaha yang ingin membangun gedung yang tinggi dah besar dipangilah kontraktor-kontraktor dari 3 negara Jepang,Amerika,dan indonesia

P:Pengusaha
J:kontraktor Jepang
A:kontraktor Amerika
I:kontraktor Indonesia

P:Berapakah biaya yang kalian butuhkan
j:$1m
A:$2m
I:$5m
A:besar sekali biaya yg kau butuhkan indonesia
I:menjawab sambil berbisik(begini yah gw kan dpet $5m kita kerjasama aj nanti $1mnya kasih jepang suruh ngerjain sisanya kta bgi dua)
A: pinter kmu indonesia





Berikut percakapan antara raksasa2 dunia maya:

Wikipedia: Aku tahu semuanya.
Facebook: Aku kenal dengan semua orang.
Google: Aku punya SEMUANYA.
Mozilla: Tanpa aku kalian smua gak bisa diakses kok
Explorer: Kan gue masih ada...
Mozilla: Apaan sih lo, ganggu2 acara orang aja
Explorer: Ya kan bukan cuma loe doang yang mau eksiss
Internet: Udah2, jelaslah saya yang paling berperan penting. Tanpa saya kalian smua jadi apa coba?
Facebook: Huuh kan gue yang paling sering dikunjungin, gw dong yang terbaik!
Yahoo: Facebook, jadi kacang jgn lupa kulitnya. tanpa gue user loe reg pake apaan? gak ada emailnya kan?
Google: Eh kan ada gmail gw, jadinya ya sayalah yang paling jago
Internet: zzz... Udah tau gue yang paling hebat
PLN: Bacot lu smua. Gue matiin nih listriknya.
hahaha...

Kamis, 27 September 2012

Pilihan Sekolah Yang Bagus Menurut saya.

SELAYANG PANDANG GONTOR

Sejarah Balai Pendidikan Pondok Modern Darussalam Gontor didirikan pada tgl 20 September 1926/ 12 Rabi’ul Awwal 1345 oleh tiga bersaudara :



K.H. Ahmad Sahal (1901 – 1977) K.H.

Zainudin Fananie (1908 – 1967)

K.H. Imam Zarkasyi (1910 – 1985)


5 Syawwal 1355/19 Desember 1936 Kulliyatu-l Mu’allimin al-Islamiyah (KMI), didirikan oleh K.H. Imam Zarkasyi. Sebuah sekolah tingkat menengah, masa belajar 6 th, untuk mencetak guru-guru Islam, dengan sistem pesantren, mengajar-kan ilmu agama dan ilmu pengetahuan umum secara seimbang. Pelajaran agama dan bahasa (Arab dan Inggris) disampaikan dengan bahasa pelajaran (tidak diterjemahkan). 1948 Terjadi Pemberontakan PKI di Madiun, Para Kyai di wilayah Madiun dan sekitarnya ditangkap dan ditawan oleh gerombolan PKI, termasuk Kyai Gontor. Sebagian besar mereka dibantai, namun para Kyai Gontor selamat berkat bala bantuan dari Pasukan Siliwangi. 28 Rabi’u Awal 1378/ 12 Oktober 1958 Para pendiri Pondok mewakafkan PMDG kepada Umat Islam. Sebuah pengorbanan kepemilikan pribadi demi kemaslahatan umat. Pihak penerima amanat diwakili oleh 15 anggota IKPM yang kemudian menjadi Badan Wakaf PMDG. 29 Jumada Tsaniyah 1383/ 17 Nopember 1963 Perguruan Tinggi Darussalam berdiri. Sejak 1996 diubah namanya menjadi Institut Studi Islam Darussalam (ISID). ISID mempunyai 3 fakultas: Tarbiyah; jurusan Pendidikan Agama Islam dan Pengajaran Bahasa Arab. Ushuluddin; jurusan Perbandingan Agama, Filsafat Pemikiran Islam. Syari’ah; jurusan Perbandingan Madzhab dan Hukum; dan jurusan Manajemen & Lembaga Keuangan Islam. 7 Dzulhijjah 1386/ 19 Maret 1967 Terjadi pemberontakan terhadap Kyai/Pimpinan Pondok, didalangi oleh sebagian santri senior, bertujuan mengambil alih kepemimpinan di Pondok. Kyai/Pimpinan Pondok memulangkan seluruh santrinya. Pondok untuk sementara waktu diliburkan. Hanya sebagian santri yang dipanggil oleh Pimpinan Pondok yang boleh kembali belajar/nyantri di PMDG. Pasca peristiwa, semakin banyak santri yang datang dan Pondok bertambah maju pesat. Generasi Kedua 30 Rajab 1405/ 21 April 1985, K.H. Imam Zarkasyi, pendiri Pondok terakhir, wafat. Sidang Badan Wakaf menetapkan tiga pimpinan baru: K.H. Shoiman Luqmanul Hakim K.H. Abdullah Syukri Zarkasyi, M.A. K.H. Hasan Abdullah Sahal Th 1999, K.H. Shoiman Luqmanul Hakim wafat, digantikan oleh Drs. K.H. Imam Badri (wafat 8 Juni 2006) Thn 2006, Drs. KH Imam Badri Visi Sebagai lembaga pendidikan pencetak kader-kader pemimpin umat, menjadi tempat ibadah talab al-’ilmi; dan menjadi sumber pengetahuan Islam, bahasa al-Qur’an, dan ilmu pengetahuan umum, dengan tetap berjiwa pesantren. Misi 1. Membentuk generasi yang unggul menuju terbentuknya khaira ummah. 2. Mendidik dan mengembangkan generasi mukmin-muslim yang berbudi tinggi, berbadan sehat, berpengeta-huan luas, dan berpikiran bebas, serta berkhidmat kepada masyarakat. Mengajarkan ilmu pengetahuan agama dan umum secara seimbang menuju terbentuknya ulama yang intelek. Mewujudkan warga negara yang berkepribadian Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT. Tujuan

1. Terwujudnya generasi yang unggul menuju terbentuknya khaira ummah.

2. Terbentuknya generasi mukmin-muslim yang berbudi tinggi, berbadan sehat, berpengetahuan luas, dan berpikiran bebas, serta berkhidmat kepada masyarakat.

3. Lahirnya ulama intelek yang memiliki keseimbangan dzikir dan pikir.

4. Terwujudnya warga negara yang berkepribadian Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT.

Motto

• Berbudi tinggi

• Berbadan sehat

• Berpengetahuan luas

• Berpikiran bebas

Panca Jiwa

• Keikhlasan

• Kesederhanaan

• Berdikari

• Ukhuwah Islamiyah

• Jiwa Bebas Panca Jangka

• Pendidikan dan Pengajaran

• Kaderisasi

• Pergedungan

• Pengadaan Sumber Dana

• Kesejahteraan Keluarga Pondok Orientasi Pendidikan & Pengajaran

• Keislaman

• Keilmuan

• Kemasyarakatan Strategi Pendidikan

• Kehidupan Pondok dengan segala TOTALITASNYA menjadi media pembelajaran dan pendidikan.

• Pendidikan berbasis komunitas: segala yang didengar, dilihat, dirasakan, dikerjakan, dan dialami oleh para santri dan warga Pondok dimaksudkan untuk mencapai tujuan pendidikan.

Profil Alumni

• Mukmin, muslim, muhsin.

• Komit pada perjuangan.

• Perekat ummat.

• Berjiwa guru.

• Warga negara yang baik.

Kurikulum KMI

• Kurikulum KMI terdiri dari Ilmu Pengetahuan Umum 100%, Ilmu Pengetahuan Agama 100%.

• Hal ini menunjukkan bahwa antara ilmu agama dan umum tidak dapat dipisahkan, semuanya ilmu Islam. Semua bersumber dari Allah dengan segala ciptaan-Nya atau segala sesuatu yang lahir dari ciptaan-Nya.

• Secara mendasar, tujuan pengajaran kedua macam ilmu tersebut adalah untuk membekali siswa dengan dasar-dasar ilmu menuju kesempurnaan menjadi ‘abid dan khalifah.

• Kurikulum KMI tidak terbatas pada pelajaran di kelas saja, melainkan keseluruhan kegiatan di dalam dan di luar kelas merupakan proses pendidik-an yang tak terpisahkan.

Isi Kurikulum

• Bahasa Arab

• ‘Ulum Islamiyah; utk kls II ke atas menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa pengantar.

• Keguruan

• Bahasa Inggris

• Ilmu Pasti; Matematika dan IPA

• Ilmu Pengetahuan Sosial

• Keindonesiaan/Kewarganegaraan Guru KMI

• Berasal dari tamatan KMI Gontor, atau lulusan KMI yang telah tamat belajar di perguruan tinggi dalam maupun luar negeri; dan wajib bertempat tinggal di asrama.

• Tugas: 

• Sebagai guru/pendidik;

• Sebagai mahasiswa ISID;

• Sebagai pembantu Pondok: tata usaha, pengurus unit usaha, pembimbing kegiatan santri, dll. Peningkatan Kompetensi Guru

• Penataran dan Pelatihan

• Ta’hil ( Pengayaan Guru Materi Pelajaran) – Program Mingguan.

• Tugas Belajar

• Pemeriksaan Satuan Pelajaran

• Supervisi Pengajaran

• Pemeriksaan Pencapaian Target KBM dg memeriksa catatan siswa. Kegiatan KMI 1.

Kegiatan Harian:

KBM di kelas dan Lab. IPA. 2. Kegiatan Mingguan: Pertemuan Guru (setiap Kamis siang), Pertemuan Ketua Kelas (setiap Jum’at malam), Rapat Pengurus KMI (setiap Rabu malam). 3. Kegiatan Tengah Tahunan: Ujian Tengah Semester I & II dan Ujian Akhir Semester I & II. 4. Kegiatan Tahunan: Kajian kitab klasik dan kontemporer, latihan membuka kamus arab, praktek mengajar, economic study tour, penulisan karya ilmiah, manasik haji. 5. Bentuk Evaluasi/Ujian: Tengah Semester, Semester, dan Akhir (EBTA). 6. Semester & EBTA: Lisan; Tulis; dan Praktek.


Kalender Kegiatan: 

1. Pendaftaran Calon Siswa & Daftar Ulang: 2 – 10 Syawwal.

2. Pembukaan Tahun Pelajaran: 11 Syawwal.

3. Ujian Masuk KMI: 11 Syawwal

4. Ujian Semester I: 13 Safar – 8 R. Awwal.

5. Liburan Semester I: 10 – 19 R. Awwal.

6. Ujian Akhir (EBTA) Kelas VI: 1 J. Tsaniyah – 21 Rajab; Praktek Mengajar, Ujian Lisan, Ujian Tulis.

7. Ujian Semester II: 25 Rajab – 18 Sya’ban.

8. Liburan Semester II: 20 Sya’ban – 10 Syawwal. Pengakuan 1. Menteri


Pendidikan dan Pengajaran Republik Arab Mesir, tahun 1957 2. Kementerian Pengajaran Kerajaan Arab Saudi, tahun 1967 3. University of the Punjab, Lahore, Pakistan, tahun 1991 4. Dirjen Binbaga Islam Depag RI th. 1998 5. Menteri Pendidikan Nasional RI th. 2000 Syarat Masuk KMI : 


1. Tamat SD/MI atau SLTP (utk program Intensif).

2. Lulus Tes Lisan: Al-Qur’an dan Ibadah.

3. Lulus Tes Tulis: Hitung Angka, Hitung Soal, Bahasa Indonesia, dan Imla’ (dikte arab).

4. Sehat jasmani & rohani (pemeriksaan di BKSM Pondok Modern Gontor).

5. Memenuhi persyaratan administrasi.

6. Siap bertempat tinggal di asrama.


Kegiatan Ekstrakurikuler

1. Pramuka

2. Olahraga

3. Kesenian

4. Latihan Pidato dlm bhs Indonesia, Arab, dan Inggris

5. Khutbah Jum’at 6. Tau’iyah Diniyah 7. Diskusi 8. Kursus Komputer

9. Praktek di Laboratorium Bahasa

10. Kursus Jurnalistik

11. Majalah Dinding dlm bhs Arab dan Inggris

12. Baca buku di Perpustakaan

13. Keterampilan

14. Praktek Manajemen Organisasi dan Koperasi

15. Bersih Lingkungan, dll.